Arsip untuk Desember 11, 2008

AKSARA-UKIRAN : “PASSURAK” TORAYA

Posted in KESENIAN on Desember 11, 2008 by rudyrapangrembon

UKIRAN-UKIRAN TORAJADesign: Baka

AKSARA-UKIRAN : “PASSURAK” TORAYA

Basa Toraya :

Passurak Toraya … siumpuk sola tananan, katoan lan lino susinna kasisolan, kasiuluran, passianan, kasugiran, kapuangan, mintukna to dennasang battuannanna lako katuan Toraya. Dadi taek na sembarang disurak tu mau banua ke taek battuanna, nakaua nenekta to pissak. Tapi ya keditiro meloi tu passurak Toraya, budaliu tu battuan bisa na panggadaran lako kita sola nasang.

Bahasa Indonesia :

Ukiran atau Aksara Toraja . . .berhubungan dengan tumbuhan atau mahluk hidup didunia seperti makna kebersamaan, persaudaraan, kekayaan, kedudukan dll. semua ukiran mempunyai makna masing-masing. Jadi ukiran dulu tidak pernah di pergunakan sembarang khususnya untuk pemakaian pada rumah “Tongkonan” Toraja. Banyak makna dan pengajaran yang disampaikan dalam ukiran-ukiran Toraja tersebut.

TARIAN KEDUKAAN “MA’KATIA”

Posted in KESENIAN on Desember 11, 2008 by rudyrapangrembon

TARIAN KEDUKAAN "MA'KATIA"

Foto : Tawakkal Basri (Gea)

LANGKAH TERAKHIR : “LIANG BATU”

Posted in SOSIAL DAN BUDAYA on Desember 11, 2008 by rudyrapangrembon

KUBURAN BATU LEMO

Foto : N/N

KUBURAN “BAYI”

Posted in SOSIAL DAN BUDAYA, Uncategorized on Desember 11, 2008 by rudyrapangrembon

KUBURAN BAYI DI BATANG KAYU

Foto : N/N

PERJALANAN TERAKHIR : ” RAMBU SOLO’ “

Posted in SOSIAL DAN BUDAYA on Desember 11, 2008 by rudyrapangrembon

SULE LANGGAN PUYA

Foto : Tawakkal Basri (Gea)

GEMBALA “TEDONG” YANG BAIK

Posted in SOSIAL DAN BUDAYA, Uncategorized on Desember 11, 2008 by rudyrapangrembon

GEMBALA YANG BAIK

Foto : Tawakkal Basri (Gea)

KEHIDUPAN “TO BARANI”

Posted in SOSIAL DAN BUDAYA on Desember 11, 2008 by rudyrapangrembon

TO BARANI

Foto : N/A

AIR KEHIDUPAN

Posted in SOSIAL DAN BUDAYA on Desember 11, 2008 by rudyrapangrembon

AIR KEHIDUPAN

Foto : Tawakkal Basri (Gea)

AIR KEHIDUPAN “NIRUK TUAK”

Basa Toraya :

Allo bongi ki kumande, allo bongi duka ki niruk uai… uai nag di parallui lan katuoanta. Kukilalai pa to pissak, ya tu nenek ta dolu kampung moka manggiruk ke taekna lammai lampa atau karurung kaluku. Nakua tanggmamik kade’na ke uai diiruk lammai cangkirik atau gelas, mak bumarran kadek apalagi ke tuak… Nangmammik ke diiruk lammai siami lampa!!! Uai yatu na pasadia lino, lako kita katoan lan te lino parallu di kurresumangai, ya mo to nakua nenek todolota…dak mi sembarang bang poloi tu garontok kayu lan panggalak…yanna mi poloi nasangmi, kokampai duka mi na sabu’ki bajir sia longsor…

Bahasa Indonesia :

Siang malam kita memerlukan makanan dan minuman. Air menjadi sangat penting dalam hidup kita. Dulu nenek moyang orang Toraja, meminum air hanya menggunakan batang bambu yang di potomg dengan panjang kira-kira 30cm atau minum memakai tempurung kelapa. katanya memang lain minum dari kedua alat minum tradisional tersebut dibandingkan dengan minum dari cangkir atau gelas. Apalagi kalau minum Tuak nira dari bambu, memang lain rasanya! Air yang disediakan alam harus disyukuri, jagan menebang pohon dengan sembarangan karena akan mendatangkan bencana bagi kita…begitulah pesan dan petuah bijak dari nenek moyang kita !